Kunci Mengalami Promosi dari Tuhan
Kalangan Sendiri

Kunci Mengalami Promosi dari Tuhan

Lori Official Writer
      86

Ayat Renungan: Amsal 22: 29“Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.”

 

Kitab Amsal adalah kumpulan kata-kata bijak yang, saat membacanya, terasa sangat relevan dengan kehidupan kita. Hal ini tidak mengherankan, sebab kitab ini berisi ungkapan hikmat yang diperoleh Raja Salomo dari Tuhan. Hikmat Tuhan inilah yang memampukannya untuk menyampaikan nasihat tentang bagaimana manusia seharusnya menjalani kehidupan, bertindak, bersikap, dan bertanggung jawab.

Sumber hikmat dari Tuhan memampukan Raja Salomo untuk melontarkan kata-kata bijak dalam Amsal 22. Ia mengungkapkan hal-hal yang perlu kita dengarkan dan lakukan dalam kehidupan kita. Namun, mari kita fokus pada ayat terakhir, yang sangat relevan dengan topik renungan kita minggu ini.

Raja Salomo berkata, “Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.” (Amsal 22:29). Mari kita lihat apa yang sebenarnya ingin disampaikan Raja Salomo melalui ayat ini.

Pertama, ia menggunakan kata ‘cakap’, yang dapat kita samakan maknanya dengan terampil. Namun dalam bahasa Ibrani digunakan kata 'mahir', yang artinya cepat, tepat, terampil dan siap. Jadi, orang yang cakap digambarkan sebagai orang yang mempunyai kepandaian atau kemahiran mengerjakan sesuatu.

Raja Salomo melanjutkan bahwa “orang yang cakap akan berdiri di hadapan raja-raja” (Amsal 22:29b). Kita dapat memaknainya bahwa orang-orang terampil akan selalu mendapat peluang untuk bekerja dengan orang-orang yang berkuasa atau berpengaruh di masyarakat. Karakter alami mereka yang selalu ingin belajar dan berkembang akan membawa mereka kepada peluang-peluang baik di masa depan, termasuk dalam karier mereka.

Setelah mengungkapkan ganjaran dari ketekunan dalam Amsal 12:24, Raja Salomo menjelaskan bagaimana keterampilan juga menjadi pintu bagi seseorang untuk menaiki tangga kesempatan. Sama seperti ketika kita tekun berinvestasi untuk masa depan, ganjaran dari setiap ketekunan kita adalah hasil yang dapat kita nikmati.

Di Alkitab, kita dapat melihat bagaimana Amsal 22:29 tergenapi dalam kehidupan Yusuf, yang memulai perjalanan hidupnya dari titik terendah hingga diangkat sebagai kepercayaan raja (Kejadian 41:46). Ada juga Daud, si gembala domba, yang keterampilannya dalam berperang berhasil menarik perhatian Raja Saul (1 Samuel 16:21-23). Kita dapat menemukan banyak sosok yang mendapatkan promosi dalam kehidupan maupun karier mereka karena mereka memiliki keinginan untuk terus bertumbuh dan berkembang. Orang-orang seperti ini tidak akan hanya puas dengan status quo. Karena mereka percaya bahwa mereka mampu melakukan yang lebih baik.

Bagaimana dengan kita? Tuhan mungkin telah mempercayakan Anda sebuah pekerjaan atau tanggung jawab. Tanpa memandang besar atau kecilnya kepercayaan itu, apakah Anda telah melakukannya dengan cakap dan selalu berusaha mengembangkan diri untuk memberikan yang terbaik dalam menyelesaikannya? Mari kita kerjakan tugas kita dengan tekun, karena kita percaya bahwa selalu ada ganjaran dari setiap ketekunan yang kita lakukan.

 

Momen Refleksi:

1. Ambil waktu untuk mengevaluasi pekerjaan atau tanggung jawab Anda saat ini. Tuliskan satu atau dua hal yang bisa Anda tingkatkan.

2. Buat komitmen untuk belajar sesuatu yang baru atau mengembangkan keterampilan yang sudah Anda miliki.

Ikuti Kami